Search This Blog

Saturday 25 June 2016

Continous Passive Motion Theraphy


sertakan sumber da tinggalkan komentar saat copy paste :)

 Nama  : Hadiyah Widad Pitaloka
                              NPM    : P23138014013

                                                                 D-III- Teknik Elektromedik 2014 (A1)

Continous Passive Motion Theraphy
Mesin CPM untuk Terapi
Mesin Continuous Passive Motion (CPM) merupakan alat terapi untuk membantu pasien dalam menggerakkan sendi setelah pasien mengalami trauma atau setelah menjalani operasi sendi.

Mesin Continuous Passive Motion (CPM) merupakan alat terapi untuk membantu pasien dalam menggerakkan sendi setelah pasien mengalami trauma atau menjalani operasi sendi. Mesin CPM digunakan untuk menghindari terjadinya kekakuan sendi pada pasien.Kekakuan sendi dapat disebabkan karena pasien yang telah menjalani operasi sendi enggan menggerakan sendinya akibat rasa nyeri.


Perancangan mesin CPM yang akan dilakukan memiliki gerak secara fleksi dan  horisontal abduksi. Dimana sudut pergerakan secara fleksi adalah 20º – 120º, sedangakan sudut pergerkan secara horisontal abduksi adalah 0º – 80º.


Mesin CPM ini menggunakan rangkaian roda gigi yang digunakan untuk meningkatkan torsi dari motor. Roda gigi merupakan dua buah silinder yang saling bersinggungan dan ketika salah satu silinder diputar maka silinder yang lain akan ikut berputar berlawanan arah. Sensor rotary encoder dimanfaatkan sebagai alat pendeteksi kecepatan putar dari motor dan pendeteksi perubahan sudut dari gerak putar. Sensor rotary encoder sendiri tersusun atas dua komponen, yaitu piringan pencacah dan optocoupler.
Kecepatan gerak dari mesin CPM ini dikontrol dengan PID, sehingga kecepatan gerak dari alat dapat dipertahankan. Keluaran dari kontrol PID merupakan nilai Pulse Width Modulation (PWM) yang digunakan untuk mengatur kecepatan putar dari motor DC. Pilihan kecepatan pergerakan dari mesin CPM adalah 1 RPM, 2 RPM, dan 3 RPM.
Mesin yang telah berhasil dibuat ini memiliki 2 mode pergerakan, yakni: mode manual dan mode preset. Pada mode preset, alat dapat diatur pergerakannya secara fleksi (mode 1), horisontal abduksi (mode 2), dan mode simpan posisi (mode 3).
Anggota tubuh atas dan bawah manusia penting dalam kehidupan, tetapi jika mengalami cidera akibat kecelakaan menyebabkan terganggunya aktivitas. Continuous passive motion (CPM) elbow merupakan alat therapi yang berperan penting dalam proses rehabilitasi setelah operasi siku tangan. Pada umumnya CPM yang terdapat di rumah sakit saat ini bersifat statis. Hal ini mengurangi efektivitas dan efisiensi proses therapi selama rehabilitasi. Pengembangan desain CPM perlu dilakukan untuk menghasilkan rancangan alat yang dapat memenuhi kebutuhan fungsional therapi pasien pasca operasi tulang siku tangan yanag lebih fleksibel dan mudah diperoleh. Alat ini dirancang sebagai orthose aktif. Perancangan continuous passive motion menggunakan komponen microcontroller dan goniometer. Microcontroller yang digunakan AT 89C51 yang berfungsi sebagai pengatur waktu interval dari proses therapi. Dalam perancangan ini goniometer sebagai pembatasan sudut therapi yang diprogram melalui sensor reeed switch. Motor stepper dalam CPM digunakan sebagai penggerak yang dapat diatur arah puatarannya sesuai dengan keperluan.
 CPM Pada Bagian Tangan

Tangan dan pergelangan tangan CPM mesin yang umum digunakan oleh ahli bedah ortopedi untuk membantu pemulihan pasien setelah cedera atau pembedahan. Setelah operasi, banyak pasien yang akan mengalami rasa sakit dan sebagai hasilnya sendi tidak bergerak cukup memadai. Jaringan di sekitar sendi akan menjadi kaku karena kurangnya gerak dan jaringan parut dapat mulai berkembang.
Ketika mesin CPM digunakan setelah operasi, sendi dapat bergerak melalui berbagai gerakan untuk waktu yang lama. Dengan meningkatkan jangkauan gerak, waktu pemulihan akan berkurang secara signifikan, serta proses penyembuhan dari permukaan sendi dan jaringan lunak akan berlangsung. CPM juga mengurangi pengembangan adhesi, jaringan parut dan mengurangi kekakuan sendi. Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan CPM Terapi Devices membutuhkan obat penghilang rasa sakit.

3 comments:

  1. saya mau bertanya untuk cmp pada bagian kaki, dimana kah dipasang motor dan silindernya?

    ReplyDelete
  2. saya mau bertanya untuk cmp pada kaki, dimana kah dipasangkan motor dan silindernya?

    ReplyDelete
  3. letak dari motornya dimana ya?

    ReplyDelete