Ada baiknya sebelum BACA atau COPY PASTE, TINGGALKAN KOMENTAR dan SERTAKAN SUMBERNYA untuk semangat Nge-Blog :)
Salam IKATEMI - Bacalah dengan Bismillah
LAPORAN
PRAKTIKUM LABORATORIUM KLINIK LANJUT
SPEKTROPHOTOMETER
SPEKTROPHOTOMETER
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5 :
Egha Saputra Dharta (P23138014008)
Hadiyah Widad Pitaloka (P23138014013)
Ismara Sandi Yuda (P23138013019)
DOSEN
:
Ma’murotun,
ST, MSi
PRODI
:
D –III Teknik Elektromedik
2014 / A1
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl.
Hang Jebat III / Blok F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tahun
Akademik 2014
Tujuan Praktikum :
1.
Dapat memahami prinsip kerja
dari alat Lab Spektrophotometer.
2. Mampu
menganalisa troubleshooting pada rangkaian keseluruhan Spektrophotometer.
3. Mampu
mengamati cara kerja dan membuat kesmpulan dari alat lab Spektrophotometer.
Fungsi alat :
·
Spektrofotometer
digunakan di laboratorium untuk menentukan keberadaan suatu zat atau
konsentrasi suatu zat pada sample,sehingga bisa dilakukan secara kuantitatif
maupun kulalitatif.
Teori Dasar Alat :
Spektrofotometer adalah alat yang
terdiri dari spektrometer dan fotometer.
-
Spektrometer
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu.
-
fotometer adalah alat
pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi.
Spektrofotometer merupakan suatu metode
analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu
lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan
monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube.
Bagian-bagian Alat :
1. Sumber
sinar (cahaya)
2. Alat
monokromator
3. Sel
atau kuvet
4. Alat
detektor sinar
Fungsi bagian-bagian
alat :
1.
Sumber sinar (cahaya), atau
yang lebih tepatnya sumber energi sinar yang harus stabil.
2.
Alat monokromator,
untuk menguraikan sinar dari sumber sinar tersebut
menjadi komponen-komponen panjang gelombangnya atau lebih tepatnya
”pita-pita” panjang gelombang.
3.
Sel atau kuvet yang
terbuat dari bahan yang yang tembus sinar (transparan). yang berfungsi
sebagai tempat larutan yang diperiksa.
4.
Alat detektor sinar
yang dilengkapi dengan pembacaan (readout system) yang dapat berupa alat
meter (pengukur) atau alat rekorder.
·
Prinsip
Kerja :
Prinsip
kerja spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert Beer :
Bila
cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian
cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi
dipancarkan (It).
Persyaratan
hukum Lambert Beer, antara lain:
1. radiasi
yang digunakan harus monokromatik.
2. energi
radiasi yang diabsorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia.
3. sampel
(larutan) yang mengabsorbsi harus homogen.
4. tidak
terjadi fluoresensi atau phosporesensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh
terhadap konsentrasi, jadi larutan tidak pekat (harus encer).
Blok Diagram :
Pengoperasian :
1. pengoperasian
spektronik 20
2. Siapkan
alat dan bahan yang diuji
3. Hubungkan
kabel power dengan catu daya PLN. Pastikan tegangan sumber listrik PLN telah
sesuai dengan kebutuhan
4. Nyalakan
alat, kemudian diamkan 15 menit untuk pemanasan sampai jarum kembali ke titik
nol
5. Pilih
panjang gelombang yang akan digunakan dengan memutar wavelength selector
6. Atur
hingga jarum skala menunjuk transmittance nol
7. Isi
cuvette dengan aquades atau larutan standar
sampai batas pengisian pada cuvette
8. Masukkan
cuvette ke cuvvete holder dengan tepat, sesuai tanda yang tertera
9. Selanjutnya
putar knob skala hingga menunjukkan “transmitance” 100%
10. Keluarkan
cuvette yang berisi larutan standar kemudian ganti dengan cuvvete yang telah
berisi larutan yang akan diuji
11. Baca
hasil pengukuran transmittance atau optical dencity pada skala
Pemeliharaan :
1. Cara
merawat spektrofotometer :
2. Sebelum
digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
3. Spektrofotometer
sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena cahaya dari
matahari akan dapat mengganggu pengukuran.
4. Simpan
spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja yang
permanen.
5. Saat
memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6. Lakukan
kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.
Perbaikan :
Kendala
|
Penyebab Kemungkinan
|
Solusi
|
Sumber
lampu tidak menyala
|
Filamen
pecah
|
Ganti
lampu
|
Fuse
pengaman terbakar
|
Ganti
fuse
|
|
Tegangan
tidak menentu
|
Periksa
tegangan. Cek sumber tegangan
|
|
Pembacaan
yang rendah pada meteran atau galvanometer
|
Sumber
lampu rusak
|
Ganti
lampu
|
Photocell
kotor atau rusak
|
Bersihkan
atau ganti photocell
|
|
Amplifiying
rusak
|
Ganti
atau perbaiki amplifiying circuit
|
|
Tegangan
pada sumber lampu lemah
|
Sesuaikan
tegangannya
|
|
Tidak
ada supply
|
Kerusakan
pada IC regulator
|
Ganti
IC regulator
|
Menunjukkan
indikasi yang tidak stabil
|
Stabilisator
diode zener rusak
|
Ganti
diode zener
|
Tugas Praktikum :
1. Ukur
tegangan input & tegangan output IC Regulator 7805, 78012, 7905, dan 7912
2. Ukur
tegangan supply / Vcc IC Op-Amp (ada 2 IC)
3. Masukan
filter berwarna, ukur input & output dari IC Op-Amp 741 dengan larutan
warna putih
4. Dengan
filter yang berbeda dan sample yang berwarna ukur input & output dari IC
Op-Amp 741
5. Hitung
penyimpangan dan ke akurasiannya
Hasil Praktikum :
·
Tabel
Pengukuran Power Supply ( IC Regulator )
No.
|
Pengukuran
|
V
input
|
V
output
|
Kondisi
|
|
|
|
|
|
|
Baik
|
Tidak
Baik
|
|
1.
|
IC Regulator 7805
|
0,9 V
|
0,9 V
|
|
V
|
|
2.
|
IC Regulator 7812
|
18,82 V
|
11,95 V
|
V
|
|
|
3.
|
IC Regulator 7905
|
7,3 V
|
-5 V
|
V
|
|
|
4.
|
IC Regulator 7912
|
20 V
|
-20 V
|
|
V
|
|
Kesimpulan
: IC Regulator yang memiliki kondisi tidak baik, sebelumnya telah diganti
dengan IC yang baru, namun tetap mengeluarka output yang sama.
·
Tabel
Pengukuran IC LM741 ( Op-Amp ) Sebelum diberi Filter
No.
|
Pengukuran
|
+Vcc
|
-Vcc
|
Output
|
1.
|
Op-Amp 1
|
18,5 V
|
-12 V
|
18,5 V
|
2.
|
Op-Amp 2
|
18,5 V
|
-12 V
|
18,5 V
|
·
Tabel
Pengukuran Input-Output IC LM741 dengan Larutan
|
|
Larutan
|
|
|
|
|
|
No.
|
Filter
|
Putih
|
Ungu
|
Vref
|
Vin
|
Vout
|
|
1.
|
|
V
|
|
8 V
|
7,5 V
|
18,5 V
|
|
|
Merah
|
|
V
|
8 V
|
7,5 V
|
18,5 V
|
|
2.
|
|
V
|
|
8 V
|
10 V
|
18,5 V
|
|
|
Kuning
|
|
V
|
8 V
|
10 V
|
18,5 V
|
|
3.
|
|
V
|
|
8 V
|
10 V
|
18,5 V
|
|
|
Biru
|
|
V
|
8 V
|
10 V
|
18,5 V
|
|
4.
|
|
V
|
|
8 V
|
10,5 V
|
18,5 V
|
|
|
Ungu
|
|
V
|
8 V
|
10,5 V
|
18,5 V
|
|
Kesimpulan :
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
·
Prinsip
kerja dari alat Spektrophotometer adalah Bila
cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian
cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi
dipancarkan (It).
·
Pada alat
Spektrophotometer sumber cahaya sangat mempengaruhi hasil dari setiap pengukuran,
karena apabila menggunakan senter dengan lampu halogen asli, hasil pengukuran
pasti berbeda.
·
Gambar Rangkaian Spektrophotometer
SUMBER : Laporan Praktikum Teknik ELektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II - Kelompok Hegar Aprilianda dan Hadiyah Widad Pitaloka