DIMOHON KEBIJAKAN NYA UNTUK MENINGGALKAN KOMENTAR DAN SUMBER SEBELUM COPY PASTE
LAPORAN ELEKTRONIKA TERINTEGRASI
PEMBANGKIT TIME BASE PADA ELECTROCARDIOGRAPH
DI SUSUN OLEH :
1. Hadiyah
Widad Pitaloka (P23138014013)
DOSEN :
Hendra Marwazi,ST.MT.
PRODI :
D –III Teknik Elektromedik / A1
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl.
Hang Jebat III / Blok F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tahun
Akademik 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap
orang selalu menjaga kesehatannya agar tetap baik. Banyak cara untuk mendeteksi
tingkat kesehatan seseorang, antara lain mengamati perilaku denyut jantung.
Manusia dalam keadaan normal memiliki denyut jantung berkisar antara 60 sampai
80 denyut tiap menit. Dalam keadaan normal denyut jantung bervareasi jumlahnya,
hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh lain misalnya gerakan tubuh yang
dilakukan terus menerus. Dengan mengetahui jumlah denyut jantung dapat membantu
diagnosa kesehatan jantung. Untuk mengetahui jumlah denyut jantung ada beberapa
cara, misalnya dengan memegang bagian tubuh langsung, biasanya pergelangan
tangan atau pergelangan leher. Contoh lain dengan menggunakan Electrocardiograph
(ECG), alat ini sekaligus mendeteksi bentuk sinyal jantung karena memakai
elektroda yang ditempelkan kedalam dada. Alat penghitung denyut jantung
merupakan alat kedokteran yang berfungsi untuk mengetahui jumlah detak jantung
pasien per menit. Alat ini mempunyai satuan Beat Per menit (BPM). Mengacu pada
kegiatan diatas, penulis mencoba merancang sebuah rangkaian pembentuk frekuensi time base yang digunakan untuk
pembagi frekuensi dan multifibrator astabil, rangkaian tersebut dirancang untuk
membantu memenuhi rangkaian Electrocardiograph
(ECG) yang disusun oleh beberapa rangkaian yang terpisah.
Rangkaian yang akan dibuat adalah rangkaian pembangkit
clock yag melibatkan 2 IC di dalamnya, yaitu IC 74LS393 dan IC LM 555. Peran
daripada masing-masing IC itu sendiri adalah IC 74LS393 sebagai counter dan IC
LM 555 sebagai multifibrator astabil.
Fungsi dari rangkaian tersebut adalah membangkitkan
clock, juga sebagai penerus dari rangkaian sebelumnya yaitu rangkaian decoder.
BAB 2
KONSEP DASAR
Pengukuran denyut jantung berbasis mikrokontroler
AT89S51 berdasarkan pengukuran sinyal ECG yang dibuat menjadi pulsa digital dan
diukur periodenya untuk mendapatkan denyut jantung per menit . Pengukuran
denyut jantung sebagai komponen utamanya memanfaatkan AT89S51 dan hasilnya ditampilkan
pada display seven segment.
2.1
Denyut Jantung
Dalam
memompa darah, jantung melakukan gerakan yaitu kontraksi atau sistol dan pengendoran atau diastole. Dapat dihitung
kecepatan denyut jantung. Jumlah denyut jantung setiap manusia berbeda-beda
menurut umur. Jumlah denyut jantung manusia permenit dikenal dengan istilah Beat
Per Menit (BPM). BPM ini didapat dengan mengendalikan jumlah pulsa R pada
frekuensi jantung ( fj atau f) dengan 60 detik ( 1 menit ), hal ini digambarkan
dengan persamaan sebagai berikut:
BPM = fj x 60
Karena fj =
, maka:
BPM =
X 60
2.2
IC 74LS393 sebagai counter
Counter
atau pencacah adalah kombinasi dari beberapa rangkaian dasar digital yang
berfungsi untuk menghitung banyaknya pulsa. Counter ini berfungsi untuk merubah
clock yang adalah input untuk kemudian dikeluarkan dalam bentuk bineri. IC
74LS393 terdapat fungsi clear untuk mengembalikan display pada fungsi awal yan
ditampilkan pada display berupa angka nol. Jika masukan clear 17 mendapatkan
logika tinggi (high), dengan mengabaikan masukan yang lain maka IC ini kembali
pada kondisi awal. Jika masukan clear mendapatkan logika rendah (low) maka IC
ini dalam kondisi baca nilai clock yang kemudian dirubah dalam bentuk biner.
2.3
IC 74LS393 sebagai pembagi tegangan
Rangkaian
pembagi tegangan terdiri dari delapan buah JK flip-flop, masingmasing JK
berfungsi sebagai pembagi dua. Apabila clock dalam frekuensi tertentu diumpankan
pada JK flip-flop pertama maka keluarannya akan diumpankan ke JK flip-flop
berikutnya, begitu seterusnya. Hal tersebut akan menghasilkan frekuensi dari
masing-masing JK flip-flop sebesar ½, ¼, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64, 1/128. Frekuensi
clock untuk JK flip-flop selanjutnya sama dengan setengah dari frekunsi clock
sebelumnya.
2.4 IC LM 555 sebagai multifibrator astabil
IC LM 555 adalah suatu komponen semikonduktor yang berfungsi untuk
pewaktu. IC ini dapat beroperasi dalam jangkauan supply sebesar 5Volt sampai dengan
18 Volt, sehingga dalam penggunaannya dapat digandengkan dengan rangkaian TTL
atau rangkaian Op Amp. Rangkaian pewaktu ini dapat menghasilkan waktu tunda
yang cermat. Waktu tunda dikemudikan dengan teliti oleh dua komponen ekstern
yaitu sebuah resistor dan sebuah kondensator. Rangkaian ini dipengaruhi tidak
dipengaruhi oleh kondisi dari luar tetapi hanya dipengaruhi oleh umpan balik. (feed
back) dari dua kondisi yang selalu berubah-ubah. Kondisi yang satu akan
mempengaruhi kondisi yang lainnya, demikian juga sebaliknya. 14 IC LM 555 sebagai
multifibrator astabil merupakan sebuah rangkaian yang menghasilkan pulsa square
(segi empat) yang periodenya ditentukan oleh nilainilai resistor dan
kapasitornya pada pin 2, 6 dan 7. sedangkan cara kerja LM 555 sebagai berikut.
Gambar
2.9 Diagram blok dasar pewaktu IC LM 555
Pada saat tegangan masuk arus mengalir melalui Ra mengisi
kapasitor melalui Rb sampai 2/3 Vcc dan flip-flop akan direset. Pulsa tinggi
pada out put Q bar akan membias kapasitor sehingga kapasitor C1 akan dibuang
melalui R2 sampai 1/3 Vcc sehingga triger komparator akan men set D flip-flop
dan keluaran Q bar akan rendah sehingga transistor akan off dan siklus akan
terulang seperti semula. Lamanya waktu pengisian dan pengosongan dapat dilihat
pada rumus berikut:
Periode pengisian kapasitor adalah :
TA = 0,693 (RA + Rb) C
Periode pengosongan adalah :
TB= 0,693 R2 . C
Total periode pengisian dan pengosongan adalah :
T = TA + TB
T = (0,693 (RA + Rb) C ) + (0,693 R2 . C)
T = 0,693 (RA + 2 Rb) C
Frekuensi osilasinya diperoleh dari persamaan dibawah ini:
f =
Diharapkan setelah melewati rangkaian pembagi frekuensi dihasilkan
nilai frekuensi time base yang lebih presisi, jika terjadi perubahan
frekuensi pada rangkaian multivibrator astabil, nilai time base sedikit
mengalami perubahan.
BAB 3
PERANCANGAN
3.1 Diagram Blok Penghitung Denyut
Jantung
Berikut ini
merupakan Diagram Alur dari Electrocardiograph
(ECG) :
Sinyal jantung diperoleh dari ECG Simolator
disambungkan ke alat yang dibuat. Sinyal dari ECG simulator ini dalam ukuran mV
ditangkap oleh penguat instrumentasi. Rangkaian penguat ini akan menguatkan
selisih potensial pada RA dan LL. Setelah dikuatkan kembali dikuatkan oleh
rangkaian penguat tak membalik. Setelah dikuatkan, difilter oleh rangkaian
filter gelombang R, pada filter ini sinyal yang dinilainya 17 dikuatkan dan pulsa
yang nilainya diluar 17 Hz akan dilemahkan.. Sinyal ini dirubah menjadi bentuk
digital, dan menghasilkan clock dengan periode R-R tinggi (1) dan R-R rendah
(0). Disamping itu dihasilkan time base dengan clock sumber 8704 Hz yang dibagi
dengan pembagi frekuensi 256 sehingga dihasilkan frekuensi time basis 4,26 Hz
yang presisi. Sinyal time base dan clock periode R-R ini masuk ke mikrokontroler
sebagai nilai BPM. Nilai count ini yang dihitung, diproses dan hasilnya
ditampilkan pada displai.
3.2 Pembangkit
frekuensi time base
Selain perubahan pulsa periode R ke R yang perlu direncanakan
adalah terbentuknya frekuensi time base, frekuensi time base yang direncanakan
1/60 agar lebih mudah perhitungannya dan supaya lebih presisi maka frekuensi
sumbe diatur menjadi 1/60 dikali 256 sehingga frekuensi yang harus dihasilkan
rangkaian astabil multifrilator astabil adalah 4,26 Hz Nilai frekuensi (f) yang
dibutuhkan adalah 4,26 Hz dengan menentukan terlebih dahulu nilai Ra sebesar
1,2 MΩ dan capasitor sebesar 0,1mF maka nilai Rb didapat dengan
mensubtitusikan nilai-nilai tersebut kedalam persamaan 2.13 nilai Rb didapatkan
perhitungan sebagai berikut:
f =
4,26 =
4,26 =
4,26 (1,2x10^6
+ 2Rb) =
4,26 (1,2x10^6 + 2Rb) = 1,44 . 107
0,338 x 107= (1,2M
+ 2Rb)
3,38M = (1,2M + 2Rb)
2Rb = 3,38M – 1,2M
2Rb = 2,18
Rb =
Rb = 1,090 M
Karena nilai tahanan sebesar 5472 Ω tidak tersedia dipasaran maka
digunakan variabel resistor dengan nilai 10K Ω. Jadi rangkaian astabil yang
menghasilkan frekuensi 4,26 Hz dan di bagi oleh pembagi frekuensi senilai 64
sehingga frekuensi sumber yang dihasilkan 4,26Hz.
BAB 4
PENGUJIAN DAN
ANALISIS
Untuk menguji rangkaian pembangkit time
base sebelum disatujan denga rangkaian lainnya, kita memerlukan sebuah diode
led dan sebuah resistor 330k. Pengujian dilakukan dengan menyambungkan resistor
330k ke output pada IC 555 diikuti dengan diode leditu sendiri, kemudian diode
led disambungkan menuju ke ground. Langkah selanjutnya adalah memberikan suplay
Vcc sebesar 5v, lalu jika rangkaian benar diode led akan menyala kedap-kedip
sesuai dengan timer frekunsi yang telah diberikan.
Kemudian untuk menguji benar tidaknya
rangkaian pada IC 74LS393 kita dapat melakukan percobaan yang sama dengan percobaan
sebelumnya, yaitu dengan menyambungkan resistor 330k ke keluaran pada IC
tersebut, kemudian diikuti denga menyambungkan diode led setelah resistor 330k
dan diode led dapat disambungkan menuju ke ground. Jika rangkaian benar maka
diode led akan menyala.
BAB 5
PENUTUP